Sesuai dengan judulnya…ternyata gw baru sadar kalo fans
Arsenal itu buanyak…disisi lain masih banyak yang teriak dengan kenaikkan harga
bahan pokok akibat kenaikkan harga BBM…hampir 40-50 ribu orang nonton di
senayan dalam rangka Arsenal Asia Tour kemarin…tribun bawah full… padahal
kisaran harga 200-750 ribu!!! sedikit aneh tribun atas banyak yang kosong
padahal harga tiket paling murah. Ga Cuma
AIS (Arsenal supporter Indonesia ) dari Jabodetabek, tapi banyak juga yang datang
dari luar daerah.
Banyak yang menarik dalam perjalanan saya ke senayan
kemarin. Pertama…gw berangkat dari rumah jam 1…soalnya gw harus tuker tiket
dengan voucher OL yang gw beli dari bulan April lalu…siang itu, adalah pertama
kalinya gw naik kereta dengan tarif baru. Ga seperti yang banyak orang keluhkan…gw
antri Cuma 2 orang di loket…nunggu kereta ga sampai 5 menit. Dan dapet duduk
dengan nyaman pula…meski di depan gw ada pemandangan yang kontras dimana ada 2
cw cantik yang naik dari stasiun Pondok Cina…di kereta, cewe yang satu langsung
tidur…emang sih AC nya dingin…jadi enak buat tidur…sementara disebelahnya
mencoba untuk tidur, tapi HP nya sebentar2 berdering…kasian sekali…tapi toh
kliatannya dia menikmati kesibukkan aktivitas HP nya…
Jam ½ 3 gw sampai di senayan…selama 20 menit pertama gw ga
nemuin orang dengan atribut Timnas kecuali gw!!! Kemudian menemukan seorang
bule yang dagang syal dengan teriakkan khasnya “allooooo…dua puluuuuh”…hebat
lagi adalah ketika sholat Ashar…dimesjid lain mungkin imam akan berkata “Lurus
dan rapatkan shaf” sebelum memulai sholat…tapi di masjid Al-Binna senayan,
imamnya ngomong gini “tas dan barang berharga taruh didepan…bahaya ilang”
Kelar Isya, mulailah
pengalaman masuk ke stadion…kali ini agak beda dengan event PSSI lainnya…pertandingan
kali ini, ga semua pintu sector dibuka…ada peruntukkannya, jadi kita muternya
didalem stadion setelah berjubel masuk melalui satu pintu…yang bikin antrian
panjang dan padet ternyata, di pintu masuk panitia men scan tiket dengan
barcode. Mungkin mereka ga mau kecolongan. Tapi system ticketing ketika timnas
Belanda datang bulan lalu adalah yang paling efisien…semua pintu dibuka, dan
dalam men scan ke aslian tiket, mereka cukup menggunakan lampu biru seperti
melihat ke aslian uang. Lebih cepat…so far…untuk sebuah event di GBK sejak 1993
gw ke sana belum ada yang ngalahin kenyaman menonton seperti saat melawan
Belanda terutama saat pulang di mana semua pintu dibuka selebar2nya sehingga ga
berdesakkan.
Kembali ke Arsenal…fans fanatik mereka, AIS, berada di satu
tribun…tribun barat sector 1…salut karena dari awal sampai akhir ga berhenti
teriakkan yel2 yang sampai sekarang gw ga ngerti apa yang diteriakkin…tadinya
gw berpikir pertandingan akan berakhir 0-0 karena…tim manapun yang menyerang,
kalo kipernya udah melakukan penyelamatan pasti dapet tepuk tangan…terserah itu
dari kubu Arsenal atau Indonesia…sama bingungnya ketika stadion kompakkan
nyanyi yel2 Arsenal…kemudian setelah Indonesia kebobolan, mereka berteriak “
INDONESIA…INDONESIA”…
Dipertandingan kali ini juga gw bisa tau bahwa yang nonton,
ga semuanya adalah penonton bola yang sering ke stadion…kliatan dari wanginya…dandanan…jaimnya…ama
bawa bekel !!! dan ternyata…sadar atau tidak, klub favorit itu di
Indonesia udah kaya agama…tergantung
orang tua…kalo ortunya suka Arsenal…ya si anak harus ikut suka arsenal…begitu
juga klub lain…ya mungkin juga karena dicekokin dari kecil…Dari banyaknya fans
yang dateng…
gw juga jadi engeh…ternyata, setiap musimnya, segini
banyak orang yang kecewa karena (lagi-lagi) Arsenal ga juara EPL….dan sebagai
fans MU, datang di pertandingan Arsenal itu rasanya kaya gini…
Buat elu yang muslim…pernah datang kebaktian di gereja atau ikut
sembahyang di wihara? Nah kaya gitu rasanya…